Selamat malam teman-teman blogger, kali ini saya mau bagi-bagi ilmu tentang TCP/IP Layers, artikel ini saya dapat dari file yang dikasih teman saya, hehehe... Meskipun bukan saya sendiri yang membuatnya, semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk teman-teman semua, Semoga bisa jadi wawasan yg bagus dan selamat memba
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah
sekelompok protocol yang mengatur komunikasi data komputer di Internet.
Komputer-komputer yang terhubung ke internet berkomunikasi dengan protocol ini.
Karena menggunakan bahasa yang sama, yaitu protocol TCP/IP, perbedaan jenis
komputer dan system operasi tidak menjadi masalah. Komputer PC dengan system
Operasi Windows dapat berkomunikasi dengan komputer Macintosh atau dengan Sun
SPARC yang menjalankan Solaris. Jadi, jika sebuah komputer menggunakan protocol
TCP/IP dan terhubung langsung ke Internet, maka komputer tersebutdapat
berhubungan dengan komputer di belahan dunia manapun yang juga terhubung ke
Internet.
ARSITEKTUR PROTOCOL TCP/IP
Karena tidak ada perjanjian umum tentang
bagaimana melukiskan TCP/IP dengan model layer, biasanya TCP/IP didefinisikan
dalam 3-5 level fungsi dalam arsitektur protocol. Kali ini kita akan melukiskan
TCP/IP dalam 4 layer model, yaitu seperti digambarkan dalam diagram di bawah
ini :
Application Layer
|
Transport Layer
|
Internet Layer
|
Network Access Layer
|
Physical Layer
|
Jika suatu protocol menerima data
dari protocol lain di layer atasnya, ia akan menambahkan Informasi tambahan miliknya ke data
tersebut, Informasi ini memiliki fungsi yang sesuai dengan fungsi protocol
tersebut. Setelah itu, data ini diteruskan lagi ke protocol pada layer di
bawahnya. Hal yang sebaliknya terjadi jika suatu protocol menerima data dari
protocol lain yang berada pada layer di bawahnya. Jika data ini dianggap valid,
protocol akan melepas informasi tambahan tersebut untuk kemudian meneruskan
data itu ke protocol lain yang berada pada layer di atasnya.
Data
|
IP Header
|
Data
|
TCP Header
|
IP Header
|
Data
|
Network Interface Header
|
TCP Header
|
IP Header
|
Data
|
Device penguhubung jaringan ini
secara umum dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu:
1.Repeater : Menerima sinyal dari satu segmen kabel LAN dan
memancarkannya kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen
kabel LAN yang lain.
2.Bridge : Mirip Repeater namun lebih cerdas, karena bridge
mempelajari setiap alamat Ethernet yang terhubung dengannya.
3.Router : Memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan
ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya.
1
NETWORK ACCESS LAYER
Protokol
pada layer ini menyediakan media bagi system untuk mengirimkan data ke device
lain yang terhubung secara langsung. Dalam literatur yang digunakan dalam
tulisan ini, Network Access Layer merupakan gabungan antara Network, Data Link
dan Physical layer. Fungsi Network Access Layer dalam TCP/IP disembunyikan, dan
protocol yang lebih umum dikenal (IP, TCP, UDP, dll) digunakan sebagai
protocol-level yang lebih tinggi..Fungsi dalam layer ini adalah mengubah IP
datagram ke frame yang ditransmisikan oleh network, dan memetakan IP Address ke
physical address yang digunakan dalam jaringan. IP Address ini harus diubah ke
alamat apapun yang diperlukan untuk physical layer untuk mentransmisikan
datagram.
2 INTERNET LAYER
Dalam layer ini terdapat empat buah protocol yaitu :
IP (Internet Protocol) unreliable, connectionless, datagram delivery service
Protokol IP merupakan inti dari protocol TCP/IP. Seluruh data yang berasal dari protocol pada layer di atas IP harus dilewatkan, iolah oleh protocol IP, dan dipancarkan sebagai paket IP, agar sampai ke tujuan. Dalam melakukan pengiriman data, IP memiliki sifat yang dikenal sebagai unreliable, connectionless, datagram delivery service.
Unreliable
berarti bahwa Protokol IP tidak menjamin datagram yang dikirim pasti akan
sampai ke tempat tujuan. Protokol IP hanya berjanji ia akan melakukan usaaha
sebaik-baiknya (best effort delivery service), agar paket yang dikirim tersebut
sampai ke tujuan. Jika di perjalanan terjadi hal-hal yang diinginkan (salah
satu jalur putus, router down, atau host/network tujuan sedang down), protocol
IP hanya memberitahukan ke pengirim paket melalui protocol ICMP, bahwa terjadi
masalah dalam pengiriman paket IP ke tujuan. Jika diinginkan keandalan yang
lebih baik, keandalan itu harus disediakan oleh protocol yang berada diatas
layer IP ini (yaitu TCP dan application layer). Connectionless berarti
dalam mengirim paket dari tempat asal ke tujuan, pihak pengirim dan penerima
paket IP sama sekali tidak mengadakan perjanjian (handshake) terlebih
dahulu. Datagram delivery service berarti setiap paket data yang dikirim adalah
independen terhadap paket data yang lain. Akibatnya jalur yang ditempuh ileh
masing-masing paket data IP ke tujuannya bias jadi berbeda satu dengan yang lainnya.
Karena jalur yang ditempuh berbeda, kedatangan paket pun bias jadi tidak
berurutan. Hal ini dilakukan untuk menjamin tetap sampainya paket IP ke tujuan,
walaupun salah satu jalur ke tujuan itu mengalami masalah.
Setiap paket IP membawa data yang terdiri atas :
- Version, berisi versi dari protocol yang dipakai. Saat ini yang dipakai ialah IP versi 4.
- Header Length, berisi panjang dari header paket IP dalam hitungan 32 bit word.
- Type of Service, berisi kualitas service yang dapat mempengaruhi cara pengangan paket IP ini.
- Total Length of Datagram, panjang IP datagram dalam ukuran byte.
- Identification, Flags, dan Fragment Offset, berisi beberapa data yang berhubungan dengan fragmentasi paket. Paket yang yang dilewatkan melalui berbagai jenis jalur akan mengalami fragmentasi ( dipecah menjadi beberapa paket yang lebih kecil) sesuai dengan besar data maksimal yang bias di transmisikan melalui jalur tersebut.
- Time to Live, berisi jumlah router/hop maksimal yang boleh dilewati paket IP. Setiap kali melewati satu router, isi dari field ini dikurangi satu. Jika TTL telah habis dan paket tetap belum sampai ke tujuan, paket ini akan dibuang dan router terakhir akan mengirimkan paket ICMP time exceeded. Hal ini dilakukan untuklmencegah paket IP terus menerus berada di dalam nerwork.
- Protocol, mengandung angka yang mengidentifikasikan protocol layer atas pengguna isi data dari paket IP ini.
- Header Checksum, berisi nilai checksum yang dihitung dari seluruh field dari header packet IP. Sebelum dikirimkan, protocol IP terlebih dahulu menghitung checksum dari header paket IP tersebut untuk nentinya dihitung kembali di sisi penerima. Jika terjadi perbedaan, maka paket ini dianggap rusak dan dibuang.
- IP Address pengirim dan penerima data.
1.
Kelas A
Format :
0nnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhhh
Byte Pertama :
0 – 127 (127 untuk local loopback)
Jumlah :
126 kelas A ( 0 dan 127 dicadangkan )
Range IP :
1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP :
16.777.214 IP Address untuk tiap kelas A
2.
Kelas B
Format :
10nnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh
Byte Pertama :
128 – 191
Jumlah :
16384 kelas B
Range IP :
128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.532 IP Address untuk tiap kelas B
3.
Kelas C
Format :
110nnnn nnnnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh
Byte Pertama :
192 – 223
Jumlah :
2.097.152 Kelas C
Range IP :
192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx
Jumlah IP : 254 IP Address untuk tiap kelas C
4.
Kelas D
Format :
1110mmmm mmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmmm
Bit multicast :
128 bit
Byte Inisial :
224 – 247
Deskripsi : Kelas D adalah ruang alamat multicast (RFC 1112)
5.
Kelas E
Format :
1111rrrr rrrrrrrr rrrrrrrr rrrrrrrr
Bit cadangan :
28 bit
Byte Inisial :
248 – 255
Deskripsi : Kelas D adalah ruang alamat yang dicadangkan
untuk keperluan eksperimental.
Ket : n = network bit, h = host bit, m = multicast bit, r
= bit cadangan
- ICMP (Internet Control Message Protocol ) provides control and messaging capabilities
- ARP (Adress Resolution Protocol) menentukan alamat data link layer untuk IP Address yang telah dikenal.
- RARP(Reverse Adress Resolution Protocol) menentukan Network Address pada saat alamat data link layer di ketahui.
3. TRANSPORT LAYER
Transport layer mempunyai dua fungsi – mengatur aliran
data antara dua host dan reliability.
Pada transport layer terdapat dua buah protocol :
- TCP -- a connection-oriented, reliable protocol, byte stream service. Connection Oriented berarti sebelum melakukan pertukaran data, dua aplikasi pengguna TCP harus melakukan hubungan (handshake) terlebih dahulu. Reliable berarti TCP menerapkan proses deteksi kesalahan paket dan retransmisi. Byte Stream Service berarti paket dikirimkan dan sampai ke tujuan secara berurutan.
- UDP -- connectionless and unreliable. Walaupun bertanggung jawab untuk mentransmisikan pesan/data, tidak ada software yang menge-cek pengantara setiap segmen yang dilakukan oleh layer ini. Keuntungan penggunaan UDP adalah kecepatannya karena pada UDP tidak ada acknowledgements, sehinggan trafik yang lewat jaringan rendah, dan itu yang membuat UDP lebih cepat daripada TCP.
4. APPLICATION LAYER
Pada
sisi paling atas dari arsitektur protokol TCP/IP adalah Application Layer.
Layer ini termasuk seluruh proses yang menggunakan transport layer untuk
mengirimkan data. Banyak sekali application protocol yang digunakan saat ini.
Beberapa diantaranya adalah :
-
TELNET, yaitu Network Terminal Protocol, yang menyediakan remote login dalam
jaringan
-
FTP, File Transfer Protocol, digunakan untuk file transfer
-
SMTP, Simple Mail Transfer Protocol, dugunakan untuk mengirimkan electronic
mail
-
DNS, Domain Name Service, untuk memetakan IP Address ke dalam nama tertentu
-
RIP, Routing Information Protocol, protokol routing
-
OSPF, Open Shortest Path First, protokol routing
-
NFS, Network File System, untuk sharing file terhadap berbagai host dalam
jaringan
- HTTP, Hyper Text Transfer Protokol,
protokol untuk web browsing.
Daftar Pustaka :
- Onno W. Purbo, TCP/IP, Elex Media Computindo, Jakarta 2001
- Evi Nemeth, Garth Snyder, Scoot Seebass, Trent R. Hein, Unix System Administrator Handbook, Prentice Hall, 2001
- Cisco Networking Academy Program ( CCNA Semester 2 )
0 komentar:
Posting Komentar