Kami semua adalah keluarga, kami satu keluarga yang bernama TKJ-A. kami satu hati, dan kami adalah satu kesatuan. Persahabatn yang terjalin di kelas TKJ-A ini berawal pada Bulan Juli 2010. Sejak pertama kali berkenalan, kami sudah bisa saling akrab. Kami semua melakukan banyak hal bersama sama. Saling bercanda, bertengkar, bersenda gurau, melakukan keusilan, mengerjai guru, dll. Kami semua melakukan banyak hal yang dilakukan oleh seluruh siswa yang ada di dunia ini. Kami kini sudah tersatu dalam dalam sebuah janji dan kekuatan sebuah kasih sayang seorang sahabat, janji itu adalah PERSAHABATAN.
Aku adalah salah satu dari penghuni kelas yang luar biasa itu. Aku selalu berharap supaya waktu-waktu seperti ini tidak akan berlalu. Aku selalu berdo’a agar kami tidak akan berpisah. Aku selalu memohon pada Tuhan supaya tak seorangpun penghuni kelas kami ini pergi. Semuanya adalah sebuah harapan saja, dan hanya Tuhan yang akan mengatur alur ceritanya. Dan disinilah tempat kami memainkan peran tersebut.
***
Disini awal cerita kami mulai. Dipagi yang cerah ini aku terbangun, hari pertama masuk dan resmi menjadi seorang siswa SMK setelah 3 hari menjalani MOS yang sering tidak jelas manfaatnya dan bisa dibilang versi SMK nya IPDN. Hari pertama aku memasuki kelas TKJ-A sangat menyenangkan sekali, aku bisa melihat wajah-wajah baru yang awalnya tampak sangat menyebalkan. Tapi, setelah berkenalan dengan mereka ternyata tidak ada yang menyebalkan, justru sebaliknya, mereka semua sangat menyenangkan, sangat gokil dan seru. Aku senang, awal dari masa-masa SMK ini rupanya akan menjadi sangat menyenangkan dengan keberadaan kelas ini. Terima kasih Tuhan….. ^_^
Aku tiba disekolah pukul 12 siang, tapi ternyata teman-temanku sudah ramai dan siap siaga di depan kelas. Semangat yang aku rasakan ternyata menghinggapi semua wajah-wajah yang kemarin berkenalan denganku. Anak kelas TKJ yang pertama kali berkenalan denganku adalah Chaterine, dia berparas tinggi, berambut pendek, kulitnya putih, dia berkaca mata. Agamanya Kristen dan dia berasal dari Mojokerto. Dia baik dan cantik, cukup menyenangkan.
Setelah itu aku berkenalan dengan Lindarna, dia juga baik dan cantik. Dia berasal dari SMP di Kepanjen. Dia berambut hitam pendek, dia juga sama menyenangkannya seperti Chaterine.
Dan ini adalah saat aku berkenalan dengan Dijah. Dia dulu sekolah di pesantren waktu SMP. Dia menyenangkan dan bersahabat. Aku tidak akan menyebut Dijah cantik disini, karena nanti dia akan merasa GR, ^_^. Dia baik banget, gokil dan gagh membosankan. Sekarang dia menjadi teman yang paling klob denganku. Temen cewekku yang lain adalah Hasna dan Yunika. Awalnya, aku, dijah, hasna, chaterine dan lindarna tidak menyukai Yunika karena YUynika memiliki tampang yang menyebalkan. Kami memanggilnya “Putri Salju”. Kami suka menirukan gaya berjalannya dan bagaimana ekspresi wajah cueknya yang menyebalkan. Tapi, setelah mengenalnya lebih jauh, aku sangat menyukainya. Dia dewasa, cantik, dan apa adanya. Dia ceplas ceplos dan tidak suka ikut campur urusan orang lain. Aku salut banget dengan sifatnya yang apa adanya ke semua orang. Dan sekarang YUnika juga sudah menjadi teman klobku. Senang sekali aku bisa mendapatkan teman-teman cewek yang menyenangkan seperti mereka semua. Mereka tidak akan pernah tergantikan. Or THEY NEVER END IN MY HEART.
***
Sudah hamper 4 bulan kami semua duduk di kelas TKJ-A ini. Sudah hamper 4 bulan kami bercanda dan menggosip dan berbagi cerita bersama. Sudah hamper 4 bulan kami mengukir banyak keusilan-keusilan di kelas ini. 2 teman sudah pindah sekolah. Aku tak mau lagi ada yang pergi dari kelas ini. Semua tugas-tugas sekolah memang berat, apalagi tugas produktif. Teman-temanku banyak yang suka membolos sekolah dan tidak mengikuti pelajaran. Bahkan mereka sudah melebihi batas. Aku takut kalau mereka dikeluarkan atau tidak naik kelas. Semua itu selalu membuatku khawatir kehilangan mereka semua. Meskipun mereka teman yang nakalnya minta mpun, tapi tapa mereka kelas terasa sepi dan tidak heboh. Aku pernah berharap mereka bisa berubah menjadi baik dan tidak suka membolos lagi.
***
Hari ini, setelah satu hari penerimaan rapot semester 1, aku mendengar kabar bahwa aka nada yang tidak naik kelas di kelas kami. Bahkan aka nada yang akan pindah sekolah. Sebenarnya sedih juga, aku ingin sekali mereka tidak pindah sekolah. Ini tulus….
Tapi, harus bagaimana ? bahkan Ilham, dia akan pindah ke Kalimantan besok. Dia sudah berpamitan padaku dan teman-teman yang lain. Bagaimana aku tidak bersedih ? dia adalah temanku, dia adalah keluargaku dan besok dia akan meninggalkan banyak cerita dan kenangan dikelas ini, tentang kelatahannya, kenakalannya, canda tawanya, kemarahannya, dan kegokilan yang pernah dibuatnya.
Aku sudah susah payah menahan air mata, tapi tak bisa, ini sulit. Aku membayangkan jika besok atau ;usa dating, bangku itu telah kosong. Sia-sia kami memandangi ke ambang pintu. Sahabatku tidak akan pernah datang. Sia-sia berusaha menipu diri dengan menganggap realita itu adalah bagian dari mimpi. Namun disaat aku terjaga, saat mata telah terbuka, mimpi itu tidak berakhir. Mungkin, aku akan terjatuh dalam mimpi yang takkan berakhir itu. Lusa, dia sudah pergi, takkan pernah bisa ditemukan walaupun betapa keras kami mencari.
Tinggal dalam kenangan. Hanya dalam ingatan. Semua tawa dan pertengkaran. Semua lelucon dan keisengan konyol. Semua cerita dan rahasia. Semua dukungan dan pengertian. Sampai kesedihan ini akhirnya hilang. Sampai kekosongan ini berangsur-angsur tersembuhkan.
Kembali lagi ke waktu sekarang. Aku memandangi ruangan yang menjadi ruang kelas ini. Aku takut besok ruangan ini kosong, lengang dan ditinggalkan karena kehilangan seorang dari penghuninya. Tetapi dalam ruangan ini dulu pasti penuh siswa yang kini sedah bergelar alumni ataupun kakak kelas. Pasti banyak sekali kenangan diruangan ini. Milik para kakak kelas itu. Berapa banyak dari mereka yang pernah tertangkap menyontek diruangan ini? Berapa banyak yang pernah kena marah guru? Berapa banyak yang pernah naksir teman sekelasnya sendiri? Seberapa konyol keisengan-keisengan yang pernah mereka lakukan? Seberapa riuh dan ingar-bingarnya keributan yang mereka ciptakan?
Dan kenangan yang ditinggalkan Ilham diruangan ini adalah, dimana saat dia digoda teman-teman karena kelatahannya, dimana saat kami berfoto-foto dengan gaya super narsis bersama-sama, dimana saat dia dimarahi oleh guru-guru. Namun kenangan itu kemudian membuatku tidak sanggup lagi menahan kepedihan kenyataan ini. Karena tak mungkin berteriak, aku meneteskan sedikit air mata dalam senyumku.
Aku tak ingin kenangan-kenangan dikelas ini sirna. Aku tak ingin persahabatan kami ini terpisah. Aku tak ingin kehilangan sahabat-sahabatku. Aku adalah anggota dari kelas ini, keluarga dari para siswa-siswa bandel yang menghuninya. Kami tak pernah menginginkan satu sahabat dari persahabatan kami pergi. Karena dia akan membuat ruangan ini sedih dan meneteskan air mata.
Untuk Ilham :
Aku yakin kamu juga tak ingin berpisah dengan kami. Aku tahu kami semua juga sangat menyayangimu seperti saudara sendiri, meskipun kami tak pernah mengungkapkannya. Aku harap kamu mengerti perasaan sahabat-sahabatmu ini. Jangan pergi kawan, karena kau adalah sahabat kami. Dan jika kamu pergi, kamu akan merusak kenangan persahabatan kami, dan kamu akan membuat ruangan ini bersedih dan menangis…
kami ucapkan sekali lagi…JANGAN PERGI KAWAN…..^_^
TAMAT